TANAMAN JERNANG UNTUK
PENINGKATAN PENDAPATAN YANG
DI MEDIASI OLEH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Oleh :
Oldy Arnoldy Arby
GITA BUANA
Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan untuk
menggali potensi hasil hutan bukan kayu dalam rangka penyelamatan hutan terhadap
masyarakat sekitar hutan yang telah dilakukan oleh Gita Buana menggunakan
variabel kepemimpinan transformasional. Bass (1985) dalam Lamidi (2008) mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai kemampuan pemimpin untuk mengubah lingkungan kerja, memberikan
motivasi, menumbuhkan kebanggaan, loyalitas dan rasa hormat kepada atasan untuk
mencapai tujuan organisasi. Krishnan (2005) juga
menjelaskan bahwa kepemimpinan transformasional
mampu menaikkan tingkat kinerja pemimpin atau bawahan
serta memiliki hubungan positif yang
telah di dukung secara
empiris oleh para ahli lain.
Tanaman Jernang (Daemonorop sp) memiliki nilai jual antara Rp800rb – Rp1juta per kg di
tingkat petani, namun mereka mendapatkan hasil Jernang masih berburu di hutan
dan bukan dibudidayakan. Akibatnya,
kelangkaan terhadap hasil Jernang. Jika ini dibudidayakan setidaknya mereka
bisa memiliki dana setiap tahun minimal Rp80juta per tahun per hektar dari
tanaman Jernang (Suherman, 2012). Di sisi lain, hanya sedikit masyarakat yang paham
terhadap budidaya Jernang. Permasalahan ini menjadi insiatif bagi Gita Buana
untuk melakukan pelatihan untuk melatih masyarakat sekitar hutan menjadi
pelatih Jernang (6 orang masyarakat Desa Lamban Sigatal – Jambi).
Mereka di latih untuk membantu masyarakat sekitar
hutan belajar budidaya Jernang. Pada saat pelatihan tersebut mereka telah
memahami teknis budidya Jernang sehingga materi pelatihan lebih terpusat pada variabel
teknik penyampaian materi dan variabel kepemimpinan transformasional. Variabel
kepemimpinan transformasional dilibatkan dalam pelatihan ini dikarenakan
varibel tersebut memiliki dimensi-dimensi yang mendukung keberlansungan
pelatihan selanjutnya. Dimensi-dimensi tersebut berupa; empati, menjelaskan
misi dengan menarik, keyakinan diri, meningkatkan image, yakin dengan kemampuan bawahan dan memberikan peluang sukses
untuk bawahannya (Behling, dkk., 1996
dalam Mas`ud, 2004).
Sumber
Pustaka
-
Bass, B. M., 1985. Leadership
& performance beyond expectations. Free Press, New York.
-
Behling, O., &
McFillen. J.M., 1996. A Syncretical
Model of Charismatic/ Transformational Leadership, Group & Organizational
Management, 21: 163-191.
-
Lamidi, 2008. Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional terhadap OCB : Dengan Variabel Intervening
Komitmen Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. Vol. 8. No.1:25-37.
-
Mas`ud, Fuad, 2004. Survai Diagnosis
Organisasi : Konsep dan aplikasi. Universitas Dipenogoro.
-
Suherman, 2012. Wawancara Petani Jernang. Pelatihan
Trainer of Training Teknis Budidaya Jernang di Gita Buana, 15 Oktober 2012.
jambi
-
Venkat R. Krishnan, V.R, & Garg, G., 2003.
Transformational leadership: Value-based
management for Indian organizations (pp.82-100), Response Books (Sage
Publications), New Delhi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar